A little story.

One night,the moon said to me, "If he makes you cry, why don't you leave him?" I paused for a while and then I look back to the moon, and I said, "Moon, would you leave your sky?"

Sabtu, 30 Maret 2013

Jam Pasir.


Segalanya memiliki waktu.
Segalanya memiliki akhir.
Segalanya dihitung dengan waktu pula.
Disaat kau datang,
waktu mulai menghitung dan mulai berputar.
Aku tak dapat menahannya.
Besar rasanya untuk menghentikan waktu yang terus menghitung mundur.


Tak ada keberanian untuk menatap.
Takut bahwa nantinya aku tak akan sanggup untuk melepas sang waktu.
Takut nantinya aku akan menahanmu disini berbungkuskan waktu yang sudah kadaluarsa.
Bahkan aku belum sempat mengecap kehangatan punggung itu.


Lalu, dengan sangat perlahan,
Perpisahan itu mulai merangkulku dan berbisik,"biarkan ia pergi."
Meski harus menahan dengan susah payah segala rasa dan bulir ini,
Waktu itu pun berhenti.
Dan inilah waktunya aku harus mengucapkan salam perpisahan.

Dan kubisikan pada angin semilir yang berhembus dengan tertatih-tatih mengejar waktu,
Jika, kita memang kan berjumpa kembali, jangan ucapkan,"selamat tinggal."
Tapi, ucapkan,"aufwiedersehen."


Rindu itu sudah menunggu di penghujung jalan dan menyusup dengan diam-diam.
Dan aku menelannya dengan diam-diam diantara kebisingan orang lalu lalang yang berceloteh.






Note: Aufwiedersehen: sampai jumpa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar