Rindu ini kembali merangkak masuk, tanpa mengetuknya lebih dahulu.
Rasa yang rumit untuk didefenisikanlah seperti ini.
Kata-kata itu hanya sampai diujung lidah dan kutelan kembali.
Segala pertanyaan hanya tersimpan dengan rapih dan apik di dalam draft.
Tak berani kuungkap.
Karena kutahu, semuanya sudah selesai.
Maaf telah membuatmu terbagi menjadi dua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar