sebelumnya baca dulu ep.1
Ep. 1 by: Bernard Batubara
http://www.bisikanbusuk.com/2013/05/perempuan-dalam-mimpi-episode-1.html
Ia sudah keluar dari kafe ini. Aku tahu dari suara bel yang
berdering di pintu masuk kafe itu saat dibuka dan ditutup kembali. Mungkin ia
pulang dengan perasaan heran yang berkecamuk dalam pikirannya. Mungkin ia
tengah berpikir dengan sebal, siapa
laki-laki itu? kutolehkan
kepalaku ke arah cangkir kopinya, “Masih penuh.”gumamku bingung.
Aku kembali ke mejaku dan melipat satu lenganku di atas
meja kopi dengan satu tangan yang lainnya memegang cangkir kopi. Sudah terlalu
lamakah aku berdiri disana hingga kopiku sudah tidak beruap lagi? Sudah terlalu
lamakah ia berada dimimpiku hingga aku lupa bagaimana rasanya memimpikan yang
lainnya? Pikiranku mulai melantur.
Kembali kusesap kopi yang sudah setengah dingin. Pikiranku
masih berpetualang, entah kemana. Kamu pernah mengalami de ja vu? Aku rasa hari ini aku
mengalaminya. Keadaan dimana kamu merasa pernah mengalami suatu kejadian di
masa lampau, tapi kamu sendiri tidak tahu kapan tepatnya, padahal itu belum
pernah terjadi. Banyak yang bilang itu hanyalah mimpi yang menjadi realita.
Ya, sekarang mimpiku menjadi realita.
Ah, mungkin takdir sedang bermain-main denganku, aku
dipertemukan dengan tokoh dalam mimpiku setelah sekian lama ia berperan di
dalam sana. Antara menyenangkan dan membingungkan. Aku yakin, aku tidak pernah
bertemu dengannya sebelum ini, sebelum mimpi-mimpi itu menemani tidur malamku.
Masih dengan cangkir kopi digenggamanku, seorang pelayan
menghampiriku.
“Permisi.”ujarnya dengan sopan.
“Ya?”balasku dengan bingung.
“Ada pesan dari perempuan yang Anda sebut-sebut sebagai
perempuan dalam mimpi Anda.”ujarnya dan meletakkan sebuah note dekat cangkirku.
Dengan kening yang berkerut heran, aku meraih note tersebut
dan membaca pesan dengan tulisan tangan yang rapih.
Senang bisa bertemu denganmu, setelah sekian lama. Maaf,
tapi kita tidak seharusnya bertemu, bukan? Aku saja yang tidak sopan yang
menembus waktu dan jarak hanya untuk bertemu denganmu.
Nikmati kopimu di kehidupanmu yang baru. Aku benar-benar
pergi kali ini.
Berbahagialah dan aku pun akan berbahagia untukmu.
Sekarang aku yang dibuatnya terheran-heran. Apa maksudnya?
Masih dengan keheranan, seorang wanita duduk manis di
hadapanku dengan dua tangan terlipat sopan di atas meja kopi. “Jangan
mengkerutkan keningmu seperti itu. Kau terlihat semakin tua saja.”ujarnya
sambil tersenyum hangat. Ah, aku bahkan sampai lupa kalau aku
ada janji dengannya.
“Maaf aku terlambat. Hari ini kita jadi melihat gedung
untuk resepsi kan?”ujarnya sambil menggenggam tanganku dengan hangat. Aku
mengangguk. “Tidak apa-apa. Ah, tentu jadi. Aku sudah membuat janji. Kita
berangkat sekarang?”tanyaku lalu menenggak hingga tandas isi cangkirku dan
meletakkannya kembali ke piringannya.
Kuraih tangan wanitaku dengan hangat, lalu menuntunnya
keluar dari kafe tersebut.
Aku tersenyum pada pelayan yang memberikan note dari
perempuan dalam mimpiku tadi.
Saat keluar dari pintu, sebuah gambaran dari ingatanku
berhamburan.
Ingatan-ingatan tentang masa laluku yang sempat tertidur
karena amnesia ini mulai hidup kembali.
Ah ya dia, perempuan dalam mimpiku adalah dia yang dari
masa laluku yang sudah aku tinggalkan entah dari kapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar